Universitas Negeri Semarang (Unnes)
Silakan download Peta Kota Semarang (map) di sini.
Gunungpati, Sekarang, bis GP, Sampangan, Jatingaleh dan Semarang. Sekaran, ada banyak kenangan tertinggal di sana. Terkadang saya merindukan untuk kembali ke sana, oleh karenanya sesekali bersama istri saya berkunjung ke Sekaran. Ke kampus dimana saya dulu menyelesaikan kuliah.
Unnes, saya memulai kehidupan kuliah dari bawah. Dengan bantuan kakak-kakak yang begitu support pada saya, orang tua yang tidak mampu untuk membiayai kuliah saya. Setiap kali pulang ke Blora, Ibu selalu membekali saya beras 10 kilogram untuk makan sebulan dan sambal kacang yang dibuat seperti bola. Sambal kacang ini cadangan jika saya sudah tak punya uang untuk membeli sayur, tapi juga kadang jadi makanan utama.
Saya kadang makan beras mentah karena tak punya uang lagi untuk belanja dan makan. Warung mbak Yayuk di Sekarang, mbak Kom, Bu Sinah dan warung di Gang Pete adalah langganan saya. Karena dengan uang Rp. 3.000 saya bisa makan sehari.
Berbagai macam pekerjaan part time saya jalani untuk menopang biaya kuliah saya. Mulai dari jadi tukang gali tanah, tukang kayu, tukang sensus hutan, jadi penjaga rental komputer dan hampir semua pekerjaan kasar saya jalani untuk bisa kuliah. Alhamdulillah, karena keterpaksaan itu saya bisa menulis beberapa artikel di media cetak dan mengajar komputer. Beberapa beasiswa alhamdulillah telah membantu biaya SPP saya. Saya tak ingin membuat orang tua saya kecewa, mereka harus bangga mempunyai seorang anak yang nekad untuk kuliah dengan jerih payah dan keringat anak bersama kedua orang tuanya.
Setiap kali mengingat kampus Universitas Negeri Semarang itulah, semangat saya jadi membara. Bahwa saya harus survive sebagaimana dulu saya jalani. Saya tak takut gagal, mungkin dengan itu saya tahu cara untuk berhasil. Saya akan tetap mengenang kampusku yang jauh di Sekaran sana, meskipun sekarang saya di New Zealand.
0 Response to "Universitas Negeri Semarang (Unnes)"
Posting Komentar